Ikuti 5 Cara Mengemudikan Mobil Saat Banjir Ini agar Tetap Hidup
Ikuti 5 Cara Mengemudikan Mobil Saat Banjir Ini agar
Tetap Hidup
Bencana alam memang tidak bisa dihindari, termasuk banjir yang
melanda. Saat banjir, berkendara tentu menuai kesulitan tersendiri karena
adanya arus air dan mesin yang bisa mogok. Berkendara dengan mobil juga perlu
keberhati-hatian. Cara mengemudikan mobil saat banjir ini tentu diperlukan
agar Anda tetap bisa berkendara dengan lancar meski banjir.
1.
Memperhatikan
Ketinggian Air
Ketika banjir melanda, tentu banyak hal akan berubah. salah satunya
adalah aktivitas Anda dalam bekendara. Laju kendaraan menjadi lebih lambat
karena terhalang oleh genangan banjir yang melanda. Untuk itu, perlu bagi Anda
untuk mengetahui cara mengemudikan mobil ketika banjir agar mesin tidak mati
mendadak.
Dalam hal ini, ketinggian air sangat penting untuk diperhatikan. Anda
bisa memilih jalan dengan genangan air yang paling rendah dan terbebas dari
jalan yang tidak rata, sehingga area dasar mobil tidak terkena genangan air
yang jauh lebih dalam. Kecepatan konstan juga diperlukan, sehingga jangan
sampai genangan air yang tinggi akan mempengaruhi laju mobil.
2.
Menjaga Jarak
Kecepatan konstan sangat penting ketika mengemudikan mobil saat
banjir. Untuk itu, perlu bagi Anda untuk memastikan kendaraan yang ada di depan
mempunyai kecepatan yang jauh. Jika kendaraan di depannya masih dekat, maka tunggulah
sebelum mobil Anda melaju. Mulai berjalanlah ketika kendaraan di depannya sudah
agak jauh dan tidak menghalangi laju mobil.
3.
Menjalankan
Mobil dengan Pelan
Saat banjir melanda, Anda harus menjalankan mobil dengan pelan
untuk mengurangi putaran mesin, yaitu dengan kisaran putaran 1500-2000 rpm.
Putaran mesin yang rendah akan meminimalisir volume air yang masuk ke ruang
mesin, sehingga bisa mengurangi water hammer dan menjaga kinerja mesin
tetap optimal. Dengan demikian, mesin tidak akan mati.
4.
Menghindari
Setengah Kopling
Dalam mengemudikan mobil, Anda harus mengamati kondisi yang
terjadi. Saat banjir, jangan mengemudikan mobil dengan setengah kopling.
Biarkan saja plat kopling saling menempel dan kemudikan mobil dengan konstan. Menggunakan
setengah kopling justru akan memungkinkan kopling terbakar. Hal ini tentu
sangat berbahaya.
Selain memungkinkan kopling terbakar, penggunaan setengah kopling
juga berbahaya karena bisa menaikkan putaran mesin. Putaran mesin yang naik ini
justru berakibat tidak baik, karena mesin yang berputar cepat pada saat banjir
akan meningkatkan volume air yang masuk ke ruang mesin. Tentu saja kinerja
mesin menjadi terhambat dan akhirnya mati.
5.
Mematikan Mesin
Saat Darurat
Langkah terakhir yang bisa dilakukan untuk mengemudikan mobil saat
banjir agar tidak mogok adalah dengan mematikan mesin saat keadaan darurat.
Ketika tiba-tiba arus banjir menjadi deras, Anda harus segera mematikan mesin
sebelum mobil mogok. Hal ini bisa dilakukan agar mesin tidak cepat rusak karena
mengurangi terjadinya water hammer.
Sudah tidak bingung saat berkendara dengan mobil saat banjir,
bukan? Informasi seputar tips tersebut adalah solusi berkendara untuk Anda agar
ketika banjir tetap bisa mengemudikan mobil dengan lancar serta meminimalisir
mesin mogok. Cara mengemudikan mobil tersebut bisa Anda pelajari dan
terapkan saat menerjang banjir yang melanda.
0 Response to "Ikuti 5 Cara Mengemudikan Mobil Saat Banjir Ini agar Tetap Hidup"
Posting Komentar